Citizen Journalism, Tren Jurnalisme Masa Kini
Kalian pasti sering
menonton berita kan? Baik itu media cetak, online, ataupun elektronik. Berita
adalah informasi baru atau informasi
mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak,
siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang
banyak.
Di zaman sekarang ini kita telah dimudahkan dalam segala hal karena telah
difasilitasi oleh berbagai fasilitas yang memudahkan kita. Begitu juga dalam
proses penyebaran informasi. Kini meyebarkan informasi tidak hanya bisa
dilakukan oleh wartawan saja, tetapi juga masyarakat umum. Citizen journalism adalah suatu kegiatan jurnalistik yang dilakukan
oleh warga biasa (citizen).
Citizen journalism juga
merupakan tren baru dalam dunia jurnalistik. Tidak hanya di media cetak, tetapi
menjadi citizen journalism juga bisa dilakukan di media elektronik. Beberapa
media elektronik di Indonesia juga menyediakan fasilitas citizen journalism seperti Net Tv dalam acara “Net 10”, Metro Tv
dalam acara “Wideshot”, Trans 7 dalam acara “Cam on”, dan Kompas Tv dalam acara
“Citizen Journalist”. Mereka yang menjadi citizen
journalist akan mendapat bonus setelah video mereka berhasil diapprove pihak redaksi dan tayang di
televisi. Besaran bonus tiap media juga berbeda-beda. Ada yang 300 video
pertayang , ada juga yang 250 video per tayang. Untuk liputan area luar negeri
akan mendapatkan bonus sebesar Rp 700,000 – Rp 1000.000.
Konten apa yang dibuat
oleh citizen journalist? Konten atau
isi dari citizen journalism dapat
berupa reportase, peristiwa, tutorial ataupun pengalaman yang termasuk dalam
kategori berita. Dengan menjadi citizen journalist,
kita dapat mempromosikan potensi wisata atau kuliner di daerah kita. Banyak citizen journalist yang mempromosikan
potensi wisata dan kuliner daerahnya melalui video hasil liputannya di platform
citizen journalism. Selain itu, kita
juga bisa menjadi agen perubahan dengan membuat liputan yang berisi tentang
kritik atau aspirasi kita terhadap pemerintah. Misalnya kita membuat liputan
tentang fasilitas publik yang sudah tidak layak digunakan seperti jalan
berlubang, kabel jalan yang membahayakan, dan kritik lainnya. Tidak jarang
setelah berita tersebut ditayangkan di media, pemerintah turun tangan untuk
membenahi fasilitas tersebut. Jadi, menjadi seorang citizen journalist bisa sebagai perantara masyarakat dan
pemerintah.
Berbicara tentang
jurnalisme tentu tidak lepas dari etika jurnalistik. Seringkali informasi yang
dihasilkan dari citizen journalist
menjadi hal yang sulit untuk dipertanggungjawabkan, baik dari segi kebenaran
berita maupun positif atau negatif berita yang dihasilkan. Hal tersebut berkaitan
dengan keberadaan citizen journalism yang bersifat terbuka dan siapa saja dapat
menyampaikan apa saja. Banyak yang meragukan liputan dari citizen journalist karena mereka bukan wartawan profesional yang
telah diatur oleh kode etik jurnalistik. Sebagai seorang citizen journalist tentunya harus dapat mempertanggungjawabkan
konten yang dihasilkan.
Semua masyarakat dapat
menjadi bagian dari citizen journalism.
Tetapi bagaimana menjadi citizen
journalist yang baik? Untuk menjadi citizen
journalist yang baik kita harus terus melatih diri kita sendiri. Dengan
demikian kita akan lebih peka terhadap sesuatu di sekitar kita dan
menjadikannya suatu liputan yang dapat bernilai informasi kepada khalayak.
Selain itu, kita juga harus mengutamakan fakta dari informasi yang kita
sebarkan dan memahami etika jurnalistik.
Apakah kemunculan citizen journalism dapat menjadi ancaman
bagi wartwan professional? Tidak. Kemunculan citizen journalism, dapat membantu dan memenuhi kebutuhan
berita/informasi yang tidak terjamah wartawan. Informasi yang tidak terjamah
oleh wartawan, dapat tersaji berkat
adanya citizen journalism.
Lalu bagaimana caranya
menjadi seorang citizen journalist? Menjadi
citizen journalist tidak terlalu
sulit dan semua orang bisa melakukannya. Kali ini saya akan memberi tips
menjadi citizen journalist di media
elektronik.
Langkah-langkah menjadi
citizen journalist :
1.
Untuk citizen journalist di media elektronik, pertama kalian harus
mempunyai alat rekam yang akan kita gunakan nantinya.
2.
Pengambilan gambar yang baik. Meskipun
liputan kalian bagus dan bersifat informatif tetapi pengambilannya kurang baik,
maka pihak redaksi tidak akan menerima hasil liputan kita.
3.
Bagaimana dengan proses editing? Editing
nyaris tidak diperlukan. Cukup menggabungkan shot-shot yang kita ambil menjadi
satu video. Pihak redaksi dari media akan mengeditnya kembali.
4.
Setelah video jadi, bubuhkan narasi yang
sesuai saat mengunggah nanti. Hal ini akan memudahkan pihak redaksi dalam
proses pengeditan dan dubbing.
Namun tidak semua video
yang dikirim oleh citizen journalist
akan di approve oleh pihak redaksi. Video yang di approve adalah video yang
sesuai kriteria.
Komentar
Posting Komentar